TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vladimir Putin mengirim fregat ke Samudra Atlantik yang dipersenjatai dengan rudal jelajah hipersonik generasi baru, Zircon pada Rabu, 4 Januari 2023. Ini merupakan sebuah sinyal ke Barat bahwa Rusia tidak akan mundur atas perang di Ukraina.
Baca juga: Mengenal Zircon, Rudal Hipersonik Rusia yang Mampu Sasar Target Sejauh 400 Km
Dalam konferensi video dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan komandan fregat Igor Krokhmal, Putin mengatakan kapal itu dipersenjatai dengan perangkat hipersonik Zircon (Tsirkon). Kapal yang dimaksud Putin adalah fregat bernama "Laksamana Armada Uni Soviet Gorshkov".
"Kali ini kapal dilengkapi dengan sistem rudal hipersonik terbaru - 'Zirkon'. Saya yakin senjata yang begitu kuat akan melindungi Rusia dari potensi ancaman eksternal. Senjata itu, tidak memiliki analog di negara mana pun di dunia," kata Putin dalam keterangannya di Moskow.
Rusia, China, dan Amerika Serikat sedang berlomba untuk mengembangkan senjata hipersonik yang dipandang sebagai cara untuk mendapatkan keunggulan atas musuh mana. Perangkat itu unggul karena kecepatannya - di atas lima kali kecepatan suara - dan kemampuan manuvernya.
Lebih dari 10 bulan sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina, belum terlihat akhir perang. Agresi tersebut telah berubah menjadi pertempuran artileri musim dingin yang telah menewaskan dan melukai puluhan ribu tentara di kedua sisi.
Rusia juga telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal (Belati) di Ukraina. Bersamaan dengan kendaraan luncur hipersonik Avangard yang memasuki tugas tempur pada 2019, Zirkon menjadi pusat persenjataan hipersonik Rusia.
Moskow melihat senjata itu sebagai cara untuk menembus pertahanan rudal AS yang semakin canggih yang telah diperingatkan Putin suatu hari nanti dapat menembak jatuh rudal nuklir Rusia.